LAPORAN STUDY BANDING GUGUS KI HAJAR DEWANTARA

A.    PEMBERANGKATAN

Rombongan wisata berkumpul di SDN Jatilaba 01 pukul 20.30 WIB. Sebelum pemberangkatan diberikan pengarahan dari pengawas UPTD Dikpora Kec. Margasari (Bp. Ramidin, S.Pd). Dalam sambutannya beliau menyampaikan agar peserta study banding dari Gugus Ki Hajar Dewantara dapat menjaga almamater pendidik dengan baik dan juga saling menjaga keamanan selama mengikuti tour. Acara diakhiri dengan do’a perjalanan yang diimami oleh Bp. Nuridin (guru PAI SDN Karangdawa 03).

Pukul 21.00 WIB rombongan wisata berangkat menuju Bandung. Selama dalam perjalanan Nampak suasana kekerabatan mulai terbentuk. Canda dan tawa mengiringi perjalanan kami, terutama pada tempat duduk bis di bagian belakang yang didominasi guru-guru muda. Sesekali terdengar gelak tawa diselingi candaan yang semakin meramaikan suasana perjalanan. Pukul 23.00 WIB rombongan tour beristirahat di Sumedang sekedar untuk buang air kecil mengingat cuaca yang dingin. Setelah istirahat sejenak perjalanan dilanjutkan menuju Bandung. Rombongan tour tiba di Bandung tepatnya di rumah makan Gravika pukul. 03.30 WIB dinihari. Begitu tiba di lokasi rombongan memanfaatkan waktu untuk membersihkan keringat dan menyegarkan tubuh dengan mandi di lokasi rumah Gravika sambil menunggu waktu sholat Subuh tiba.

Pukul 06. 00 WIB pagi rombongan menuju ruang makan Gravika untuk melakukan sarapan pagi. Setelah selesai menyantap menu makan pagi rombongan melanjutkan perjalanan menuju Gunung Tangkuban Perahu.

B.     GUNUNG TANGKUBAN PERAHU

Gunung Tangkuban Perahu terletak di Desa Cikole, Lembang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat memiliki tinggi 2.084 meter dengan rimbun pohon pinus dan hamparan kebun teh di sekitarnya. Bentuk gunung ini adalah Stratovulcano dengan pusat erupsi yang berpindah dari timur ke barat. Jenis batuan yang dikeluarkan melalui letusan kebanyakan adalah lava dan sulfur, mineral yang dikeluarkan adalah sulfur belerang, mineral yang dikeluarkan saat gunung tidak aktif adalah uap belerang.

Banyak sekali pedagang dan kios-kios yang siap menjual cinderamata, makanan atau minuman. Berbagai cinderamata mulai dari baju, selendang, topi, gelang/cincin, batu alam, tanaman bonsai, alat musik (angklung) hingga senjata tajam khas daerah Jawa Barat turut dijual di lokasi ini. Kedai makanan dan minuman juga tampak berderet siap melayani pembeli.

Perjalanan menuju objek wisata Gunung Tangkuban Perahu dari lokasi Rumah Makan Gravika dapat ditempuh selama +20 menit. Kami tiba di lokasi Gunung Tangkuban Perahu pukul 07.30 WIB. Bau belerang begitu terasa saat kami tiba di Gunung Tangkuban Perahu, maklum Gunung Tangkuban Perahu merupakan salah satu gunung berapi yang masih aktif. Begitu sampai di lokasi kami dijemput angkutan khusus untuk menuju lokasi puncak gunung Tangkuban Perahu.

Setibanya di puncak kami langsung menikmati keindahan panorama gunung Tangkuban Perahu yang begitu mengagumkan. Kami tidak menyia-nyiakan momen ini dengan mengambil beberapa gambar yang bisa kami jadikan kenang-kenangan.

 

C.    MUSEUM GEOLOGI

Setelah kami puas menikmati keindahan panorama Gunung Tangkuban Perahu, pukul 10.00 WIB kami melanjutkan perjalanan menuju Museum Geologi. Sayang sekali perjalanan kami mengalami kendala kemacetan lalu lintas. Dari jarak tempuh normal seharusnya kami bisa mencapai lokasi sekitar satu jam, namun kami harus menempuh perjalanan sekitar 3 jam sehingga rombongan baru sampai di Museum Geologi pukul 13.30 WIB.

Di Museum Geologi kami disuguhkan beragam koleksi dari berbagai peninggalan purbakala yang telah mencapai 60 ribu koleksi fosil serta 250 ribu jenis jenis bebatuan (esdm:2/2/11) dapat kita lihat dan dipelajari dari literatur yang ada di sisi keterangan disetiap koleksi.Dalam Museum ini, tersimpan dan dikelola materi-materi geologi yang berlimpah, seperti fosil, batuan, mineral. Kesemuanya itu dikumpulkan selama kerja lapangan di Indonesia sejak 1850. 

Museum Geologi didirikan pada tanggal 16 Mei 1928. Museum ini direnovasi dengan dana bantuan dari JICA (Japan International Cooperation Agency) dan dibuka kembali secara resmi oleh Wakil Presiden RI, Megawati Soekarnoputri pada tanggal 23 Agustus 2000.

Museum Geologi awalnya berfungsi sebagai laboratorium dan tempat penyimpanan hasil  penyelidikan geologi dan pertambangan dari berbagai wilayah Indonesia lalu berkembang lagi bukan saja sebagai sarana penelitian namun berfungsi pula sebagai sarana pendidikan, penyedia berbagai informasi tentang ilmu kebumian dan objek pariwisata.

 

D.    GEDUNG KONFERENSI ASIA AFRIKA

Dari Museum Geologi rombongan kemudian beristirahat di warung makan untuk menikmati hidangan makan siang dengan menu khas Bandung yaitu nasi timbel. Setelah cukup istirahat rombongan melanjutkan agenda berikutya yakni mengunjungi gedung Konferensi Asia Afrika, namun karena waktu sudah menunjukkan pukul 15.00 WIB dan tidak mungkin untuk menjangkau dua tujuan yakni gedung KAA dan Pasar Baru akhirnya rombongan sepakat melanutkan perjalanan menuju Pasar Baru Bandung.

E.     PASAR BARU

Paris Van Java itulah julukan kota Bandung yang terletak di tatar Jawa bagian barat, kota yang dikelilingi pegunungan ini , selain terkenal dengan kulinernya juga terkenal dengan beragam produk busana.

Bicara busana di Bandung ini ada sebuah pusat perbelanjaan yang bersejarah ( sejak 1906) yaitu “ Pasarbaru Trade Center” bukan terkenal sejarahnya saja Pasarbaru Trade Center juga menjadi tujuan wisata belanja dan surga belanja bagi para pelancong yang berkunjung ke kota ini. Selain itu Pasarbaru Trade Center sudah menjadi barometer tempat belanja di Bandung , karena tempatnya yang strategis yaitu di pusat kota tepatnya jalan Otista No.70 .

Dengan bangunan nan megah yang dilengkapi fasilitas modern, Pasarbaru Trade Center hadir untuk memanjakan pengunjung yang ingin berwisata belanja , selain fasilitasnya , komoditi sandang yang tersaji juga sangat lengkap dan murah , mulai dari busana muslim, busana casual, busana pesta, jeans, sepatu, Tas, Tekstil, kosmetik, aksesories, batik, Perlengkapan Bayi, Perlengkapan Haji , seragam sekolah, sprey , bed cover dan masih banyak produk lainnya. Selain kebutuhan sandang , kami juga menyediakan oleh-oleh atau buah tangan makanan khas Jawa barat seperti dodol, wajit, ranginang, tempe garing, oncom garing, peuyeum , pisang sale dll

F.     PERJALANAN PULANG

Setelah dimanjakan dengan berbagai jajanan dan oleh-oleh di Pasar Baru, rombongan wisata melanjutkan perjalanan pulang. Dalam perjalanan pulang kali ini berbeda dengan saat pemberangkatan dimana tidak semeriah waktu pemberangkatan, kami lebih banyak beristirahat tidur di dalam mobil, mungkin karena setelah seharian kami melakukan aktivitas sehingga tubuh terasa lelah. Rombongan wisata tiba dengan selamat di SD Negeri Jatilaba 01 pukul 02.00 WIB dinihari.

Slideshow ini membutuhkan JavaScript.

Pos ini dipublikasikan di Info Pendidikan. Tandai permalink.

Tinggalkan komentar